Linux adalah sistem operasi, sama halnya seperti Windows atau Mac OS. Namun Linux bersifat open source.
Linux adalah sistem operasi yang bersifat open source. Artinya setiap orang bisa dengan bebas untuk menggunakannya. Baik itu mengubah, memodifikasi, atau bahkan mendistribusikannya..
Bebas dalam artian siapapun boleh menggunakannya secara gratis. Mengubah dalam artian siapapun boleh mengubah dan memodifikasi sumber kode-kode programnya sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya.
Anda bahkan juga bisa membuat sistem operasi linux versi Anda sendiri (tentunya bagi yang sudah mahir dengan pemrograman). Dan Anda juga diperbolehkan untuk mendistribusikannya, dalam artian Anda di perbolehkan untuk menyalin (copy), dan membagikannya kepada siapapun.
Mengapa Ada Banyak Versi Linux?
Karena hal itulah sistem operasi Linux bisa melahirkan berbagai versi atau varian yang bermacam-macam.
Sehingga banyak dari kalangan programmer membuat varian linux versi mereka sendiri yang mereka kembangkan sesuai dengan keinginan mereka.
Nah, hal itulah yang mungkin bisa menggambarkan arti dari distro linux itu sendiri. Yaitu kumpulan sistem operasi yang kode dasarnya diambil atau bersumber dari Linux yang sudah dimodifikasi, kemudian didistribusikan oleh para pengembangnya untuk dapat digunakan oleh publik.
100 Distro Linux (Distribusi Linux) Terbaik & Terpopuler
Ada banyak sekali distro Linux yang beredar saat ini. Berikut kami tampilkan 100 distro Linux yang paling banyak digunakan berdasarkan data dari website distrowatch.com:
1 Manjaro 2 Mint 3 Ubuntu 4 elementary 5 Debian 6 MX Linux 7 Solus 8 Fedora 9 Antergos 10 openSUSE 11 TrueOS 12 Zorin 13 Arch 14 CentOS 15 Kali 16 ReactOS 17 antiX 18 Lite 19 KDE neon 20 PCLinuxOS 21 Lubuntu 22 Puppy 23 deepin 24 Peppermint 25 Endless 26 SmartOS 27 Ubuntu MATE 28 SparkyLinux 29 Slackware 30 FreeBSD 31 Xubuntu 32 Tails 33 Mageia 34 Q4OS 35 Parrot 36 Bodhi 37 Devuan 38 Bluestar 39 ArchLabs 40 LXLE 41 Android-x 42 Kubuntu 43 Gentoo 44 Redcore 45 4MLinux 46 Red Hat 47 feren 48 Ubuntu Budgie 49 Slax 50 Netrunner | 51 KaOS 52 Voyager 53 Gecko 54 Sabayon 55 KNOPPIX 56 Ubuntu Kylin 57 Archman 58 Qubes 59 ArchBang 60 Arco 61 Alpine 62 Nitrux 63 Pop!_OS 64 DragonFly 65 ClearOS 66 Robolinux 67 NixOS 68 Ultimate 69 ROSA 70 Ubuntu Studio 71 SwagArch 72 BlackArch 73 GhostBSD 74 Trisquel 75 wattOS 76 ExTiX 77 Tiny Core 78 OpenBSD 79 siduction 80 Clonezilla 81 Porteus 82 Absolute 83 LibreELEC 84 Lakka 85 Calculate 86 Container 87 Pinguy 88 Scientific 89 SteamOS 90 BackBox 91 Black Lab 92 Parabola 93 SolydXK 94 AUSTRUMI 95 Emmabuntüs 96 Elive 97 NuTyX 98 BunsenLabs 99 Raspbian 100 Vector |
Distro Linux Terbaik
Ada berbagai macam varian Linux. Teksnologi.com akan mengulas beberapa diantaranya yang terbaik.
Distro Linux Terbaik Untuk Pemula
Ubuntu
Di urutan pertama, kami rekomendasikan Ubuntu. Karena memang sistem operasi Ubuntu sudah sangat populer di kalangan pengguna Linux. Baik untuk pengguna personal atau sekelas perusahaan.
Selain itu di kalangan para pelajar di sekolah pun juga sudah mulai banyak dikenalkan tentang sistem operasi yang satu ini, terutama untuk siswa SMK Teknik Komputer.
Alasan kenapa Ubuntu begitu populer di dunia Linux adalah karena kemudahan instalasi dan penggunaannya, cukup banyak dukungan aplikasi untuk pekerjaan sehari-hari, dan tampilan yang juga tidak jauh berbeda dengan Windows.
Melihat akan hal itu tentunya Ubuntu bisa dijadikan sebagai solusi alternatif dari sistem operasi Windows. Ubuntu juga cocok digunakan untuk siapa saja yang baru pertama kali mengenal Linux. Bahkan, Ubuntu menjadi salah satu distro Linux yang paling banyak menghasilkan varian-varian Linux baru.
Manjaro
Berdasarkan data dari website distrowatch, Manjaro adalah sistem operasi Linux yang paling banyak digunakan saat ini.
Manjaro ringan untuk diakses dan mempunyai tampilan antarmuka yang user-friendly. Sistem dari Manjaro berbasis pada Arch Linux.
Fitur unggulan dari Manjaro adalah rilis yang stabil, kemudahan proses instalasi yang intuitif, bisa mendeteksi hardware secara otomatis, kemampuan untuk menginstall banyak kernel, spesial Bash script untuk mengatur graphic driver, dan konfigurasi desktop yang lebih luas.
Mint
Saat ini Linux Mint menempati posisi kedua sebagai salah satu distro Linux yang paling banyak digunakan saat ini menurut distrowatch.com.
Linux Mint adalah distro Linux berbasis Ubuntu. Tampilannya yang elegan, namun tetap mudah untuk digunakan.
Salah satu kelebihan dari Linux Mint adalah menyediakan berbagai paket aplikasi bawaan seperti browser plugin, media codec, DVD playback, Java, dan komponen lainnya.
Instalasi paket aplikasi dari Linux Mint berbasis web, dan kompatibel dengan software respository milik Ubuntu menjadikan distro Linux yang satu ini cukup populer.
Deepin
Pengguna yang baru mengenal Linux mungkin akan sangat menyukai tampilan dari Deepin. Sama halnya dengan Linux Mint, sistem operasi Deepin berbasis pada Ubuntu Linux.
Tampilannya terbilang cukup modern dan elegan. Deepin punya tampilan desktop environment yang mereka kembangkan sendiri. Yakni DDE (Deepin Desktop Environment).
Pada desktop enviroment-nya, menampilkan menu deck yang berisi shortcut dari icon-icon aplikasi favorit. Deepin lebih berfokus pada tampilan yang intuitif.
Untuk menginstall aplikasi, Deepin punya appstore versi mereka sendiri, yakni Deepin Software Centre, beberapa aplikasi bawaan dari Deepin adalah DMusic dan DPlayer.
Instalasi Deepin yang mudah sangat cocok digunakan untuk pengguna yang baru mengenal Linux. Deepin juga bisa menjadi salah satu alternatif terbaik dari Windows.
Zorin OS
Zorin OS adalah sistem operasi Linux yang juga berbasis Ubuntu. Tujuan dibuatnya sistem operasi ini adalah sebagai alternatif Windows dan Mac OS.
Zorin juga menyediakan WINE sebagai aplikasi bawaan. Fungsinya adalah untuk menjalankan aplikasi Windows di lingkungan Linux.
openSUSE
openSUSE adalah distro Linux yang dikembangkan secara independen oleh komunitas openSUSE yang disponsori oleh perusahaan SUSE Linux. Menargetkan pengguna pemula dan juga menarik minat bagi pengguna yang sudah berpengalaman.
openSUSE juga mendukung banyak desktop environment, seperti Cinnamon, GNOME, IceWM, KDE, LXDE, Openbox, WMaker, dan Xfce.
openSUSE hadir dengan YaST (Yet another Setup Tool). Yakni program administrator untuk mengontrol hardware, mengkonfigurasi jaringan, dan mengkustomisasi sistem Linux dengan lebih mudah.
Fedora
Fedora punya reputasi yang berfokus pada inovasi. Pengembangan Fedora juga bersifat independen seperti halnya openSUSE.
![fedora-linux](https://i1.wp.com/teksnologi.com/wp-content/uploads/2016/12/fedora-linux.png?resize=480%2C384)
Distro Linux dengan Tampilan yang Cantik
Anda menyukai keindahan tanpa mengesampingkan fungsionalitas? Linux berikut ini mungkin bisa menjadi pilihan.
Elementary OS
Elementary OS menawarkan tampilan desain yang modern dan elegan. Fokus dari pengembangan sistem operasi ini adalah untuk membuat penggunanya betah dan nyaman saat bekerja atau menggunakan OS ini.
Ciri khas dari Elementary OS adalah tampilannya yang elegan didesain mirip dengan sistem operasi Macintosh buatan Apple.
Elementary OS juga berbasiskan pada Linux Ubuntu. Tentunya dari segi fitur akan tetap sama indentiknya dengan Ubuntu tanpa mengesampingkan fungsionalitasnya.
Apricity
Berbeda dari kebanyakan distro Linux yang sudah disebutkan di atas. Apricity adalah sistem operasi Linux berbasis Arch Linux. Tampilannya yang khas sudah mengusung konsep desain yang modern dan elegan.
Penempatan icon-icon dari OS yang satu ini seakan mengingatkan kita dengan sistem operasi Android dan iOS. Desktop environment dari Apricity menggunakan GNOME dan Cinnamon.
Distro Linux Berbasis Cloud
Dalam era cloud-computing, banyak aplikasi bisa berjalan tanpa perlu melakukan instalasi.
Pengoperasian aplikasi tersebut lebih banyak didasarkan atas jaringan komputer. Salah satunya adalah internet. Pengguna bisa mengandalkan internet untuk terkoneksi ke pusat server untuk mengelola data.
Chromium OS (Chrome OS)
Chromium OS adalah sistem operasi Linux yang dikembangkan oleh Google.
Mendengar kata “Chrome” tentu sebagai pengguna internet seharusnya sudah sangat familiar dengan nama ini.
Chrome OS menggunakan prinsip interface yang sama dengan yang digunakan oleh web browser Google Chrome.
Segala aplikasi yang berjalan pada sistem operasi ini adalah berbasis aplikasi web. Jadi untuk penggunaannya memang cenderung menggunakan koneksi internet. Namun masih tetap dapat digunakan juga tanpa internet.
Untuk saat ini distribusi dari Chrome OS dinaungi langsung oleh pihak Google. Yakni dengan menjual perangkat Chromebook (semacam netbook namun sudah terinstall sistem operasi Chromium OS).
Target pasar dari Chromium OS ini adalah pelajar/siswa sekolah. Namun tidak terbatas hanya untuk itu, siapa pun yang ingin mengakses internet dengan lebih mudah bisa menggunakan perangkat ini.
Distro Linux Untuk Game
Steam OS
Steam OS adalah sistem operasi Linux yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bermain game. Sistem operasi yang cocok untuk para gamer ini berbasis Debian Linux.
Steam OS menggunakan third-party graphic driver yang akan selalu diperbarui, dengan grafis compositor untuk menunjang jalannya transisi antara game dengan Steam OS itu sendiri.
Bagi yang belum tahu apa itu Steam, Steam adalah website platform penyedia layanan distribusi game digital yang dikembangkan oleh Valve Corporation. Walaupun dirancang khusus untuk bermain game, namun Steam OS masih tetap dapat digunakan untuk bekerja seperti layaknya sistem operasi komputer lainnya.
Distro Linux Untuk Laptop
Ubuntu MATE
Jika Anda menjalankan beberapa aplikasi secara intensif, terutama pada perangkat laptop, pastinya akan terus menghabiskan daya baterai. Di sektor ini, Ubuntu MATE bisa menjadi pilihan Anda, karena sangat ringan berjalan pada spesifikasi hardware yang rendah.
Prinsip dari Ubuntu MATE adalah menjadikan komputer modern semakin cepat, dan menjadikan komputer tua tetap bisa bermanfaat.
Distro Linux Untuk Komputer “Tua”
Lubuntu
Sama halnya dengan prinsip dari Ubuntu MATE. Namun Lubuntu lebih berfokus pada kecepatan dan efisiensi daya pada perangkat dengan spesifikasi hardware yang rendah.
Lubuntu menggunakan versi desktop minimalis dari LXDE dan memilih aplikasi-aplikasi yang ringan untuk dijalankan sebagai aplikasi default/bawaan.
Distro Linux Untuk Multimedia Production
Salah satu kelemahan Linux saat ini adalah dukungan terhadap multimedia production. Kebanyakan program multimedia untuk kelas profesional lebih banyak tersedia untuk OS Windows dan Mac OS.
Dan untuk menjalankan aplikasi dalam kategori multimedia memang membutuhkan resource hardware seperti CPU dan RAM yang tinggi.
Ubuntu Studio
Di sektor multimedia, Ubuntu Studio diciptakan setidaknya untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
Ubuntu Studio hadir dengan beberapa aplikasi yang berfokus pada pekerjaan multimedia, seperti audio, video, fotografi, publishing, dan image editing.
Distro Linux Untuk Melindungi Privasi
Di era internet ini, informasi dan data diri mengenai seseorang akan semakin terbuka dan dapat dengan mudah diketahui publik. Salah satu contoh sederhananya adalah pengumpulan data (tracking) oleh marketer, lembaga pemerintahan, atau perusahaan pengiklan.
Tails
Di sinilah sistem operasi Tails mencoba mengambil peran tersebut untuk melindungi privasi penggunanya.
Tails adalah live operating-system. Artinya Anda bisa langsung menjalankan OS ini melalui DVD, USB Flash disk, atau bahkan kartu memory SD Card.
Tails memungkinkan penggunanya untuk mengakses internet secara anonim dan menembus penyensoran yang ada di internet. Dalam hal ini, Tails mengandalkan layanan dari jaringan Tor.
Namun yang perlu diketahui adalah bahwa saat ini memang sulit rasanya untuk mengakses informasi di internet yang benar-benar secara anonim tanpa ada jejak sedikitpun.
Karena kita tidak akan pernah tahu jika ternyata pihak developer dari Tails itu sendiri yang bisa mengetahui informasi yang ada di komputer kita. Bisa saja kan?
Distro Linux Untuk Server
CentOS
Saat ini CentOS adalah salah satu sistem operasi Linux yang banyak digunakan untuk menjalankan server. Stabilitas dari CentOS juga dikenal cukup baik.
CentOS menjadi salah satu alternatif terbaik dari Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Karena untuk menggunakannya, pengguna tidak dikenakan biaya.
CentOS sendiri merupakan sistem operasi yang pengembangannya berbasis pada Fedora dan Red Hat Linux. Developer dari CentOS juga terus memberikan support dan update terhadap OS ini secara berkala.
Debian
Debian adalah salah satu distribusi terbaik dan paling tua di dunia Linux. Bisa dikatakan bahwa Debian adalah “bapak” dari beberapa distro Linux yang ada saat ini.
Sistem Debian menggunakan kernel Linux. Debian menyertakan lebih dari 50.000 paket precompiled software yang fungsinya untuk memudahkan instalasi.
Debian baik digunakan untuk menjalankan server. Debian bisa menjadi pilhan bagi pengguna yang menginginkan server Linux yang stabil dan aman tanpa harus melakukan update sesering mungkin.
Distro Linux Untuk Hacking & Security
Kali Linux
Sistem operasi yang satu ini terkenal akan fitur-fitur hacking-nya. Sebenarnya Kali adalah sistem operasi Linux yang berguna untuk menguji keamanan suatu sistem dalam jaringan.
Kali dikembangkan dengan basis Debian Linux. Menggunakan GNOME sebagai desktop environment-nya. Sebagai informasi tambahan, bahwa sebelumnya Kali lebih dikenal dengan nama BackTrack.
Distro Linux Untuk Menjalankan Android di Komputer
Popularitas dari sistem operasi Android tidak hanya berkutat pada perangkat mobile saja. Di era ini, Android bahkan sudah hadir untuk versi komputer desktop.
Phoenix OS
Phoenix OS adalah sistem operasi yang berbasis pada Android-x86. Phoenix OS menggabungkan interface dari sistem Android pada perangkat mobile dengan tampilan desktop PC.
Selain untuk menjalankan aplikasi Android, pengguna juga dapat memainkan game Android di Phoenix OS.
Salah satu kelebihan dari Phoenix OS adalah kemudahan instalasi dan juga dapat disandingkan (dual-boot) dengan sistem operasi yang lain, terutama Windows.
0 komentar:
Post a Comment